MSBI Berdiri Untuk
Saingi PSSI dan KPSI
Rabu,
12 Desember 2012 23:05 WIB
Ist/MSBI
akan berdiri menyaingi PSSI dan KPSI
BERITA
TERKAIT
1. Peraturan baru FIFA jadi
acuan, Fair Play diutamakan
2.
Pengamat:
Konflik Sepakbola Nasional disebabkan factor uang
3.
KPSI
doa bersama dengan YATIM PIATU
4.
Rahmad
Darmawan “Tim Task Force Sangat Dibutuhkan”
5. Task Force Bentukan
Pemerintah Malapetaka Sepakbola Nasional
Kisruh
sepakbola di Indonesia diprediksi bakal semakin ruwet. Satu lagi kelompok yang
menamakan diri Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) akan berdiri guna
menyaingi PSSI dan KPSI. Bahkan, MSBI akan mendaftarkan diri sebagai anggota
FIFA. Dengan berdirinya kelompok tersebut, maka Indonesia akan memiliki tiga
federasi sepakbola.
Ketua
MSBI, Sarman Hakim menyatakan, pihaknya bakal menggelar kongres sebagai
federasi resmi pada awal tahun depan. Peserta yang akan diundang adalah
pengprov MSBI di 33 provinsi dan para kelompok suporter di Indonesia. “Kami
akan daftar sebagai anggota resmi FIFA. Kami juga meminta arahan dari FIFA apa
saja yang harus dilakukan setelah kongres,” kata Sarman di Stadion Gelora Bung
Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Sejumlah
tokoh ikut mendukung berdirinya MSBI. Mereka adalah Ketua Presidium Indonesia
Police Watch (IPW) Neta S Pane, konsultan dan pengamat sepakbola Erwiyantoro,
Presiden Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) Anto Baret dan Masyarakat Gil-Bol
Indonesia Budi Djarot.
Sarman
menambahkan, MSBI diharapkan mampu menjadi kelompok netral di tengah konflik
antara PSSI dan KPSI. Menurutnya, dua kelompok yang berseteru itu tidak akan
bisa bersatu sebelum Indonesia dikenai sanksi FIFA. “Makanya kami menunggu
keputusan dari FIFA, bagaimana nasib Indonesia apakah disanksi atau tidak.
Tapi, kami yakin Indonesia akan dikenai hukuman mengingat konflik sepakbola tak
kunjung selesai,” ungkap Sarman.
Jika
Indonesia dijatuhi hukuman, pihaknya berharap sanksi yang diterima Indonesia
tidak terlalu lama. Mengacu pada Brunei Darussalam dan Bosnia, kedua negara itu
bisa lolos setelah mengganti nama federasi. “Kebetulan, nama federasi kami
bukan PSSI maupun KPSI. Federasi ini milik rakyat, milik masyarakat Indonesia,”
tegas Sarman.@Noviar