Minggu, 16 Desember 2012

MSBI Berdiri Untuk Saingi PSSI dan KPSI

MSBI Berdiri Untuk Saingi PSSI dan KPSI
Rabu, 12 Desember 2012 23:05 WIB
Ist/MSBI akan berdiri menyaingi PSSI dan KPSI
BERITA TERKAIT

1.      Peraturan baru FIFA jadi acuan, Fair Play diutamakan
2.      Pengamat: Konflik Sepakbola Nasional disebabkan factor uang
3.      KPSI doa bersama dengan YATIM PIATU
4.      Rahmad Darmawan “Tim Task Force Sangat Dibutuhkan”
5.      Task Force Bentukan Pemerintah Malapetaka Sepakbola Nasional

Kisruh sepakbola di Indonesia diprediksi bakal semakin ruwet. Satu lagi kelompok yang menamakan diri Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) akan berdiri guna menyaingi PSSI dan KPSI. Bahkan, MSBI akan mendaftarkan diri sebagai anggota FIFA. Dengan berdirinya kelompok tersebut, maka Indonesia akan memiliki tiga federasi sepakbola.

Ketua MSBI, Sarman Hakim menyatakan, pihaknya bakal menggelar kongres sebagai federasi resmi pada awal tahun depan. Peserta yang akan diundang adalah pengprov MSBI di 33 provinsi dan para kelompok suporter di Indonesia. “Kami akan daftar sebagai anggota resmi FIFA. Kami juga meminta arahan dari FIFA apa saja yang harus dilakukan setelah kongres,” kata Sarman di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).

Sejumlah tokoh ikut mendukung berdirinya MSBI. Mereka adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, konsultan dan pengamat sepakbola Erwiyantoro, Presiden Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) Anto Baret dan Masyarakat Gil-Bol Indonesia Budi Djarot.

Sarman menambahkan, MSBI diharapkan mampu menjadi kelompok netral di tengah konflik antara PSSI dan KPSI. Menurutnya, dua kelompok yang berseteru itu tidak akan bisa bersatu sebelum Indonesia dikenai sanksi FIFA. “Makanya kami menunggu keputusan dari FIFA, bagaimana nasib Indonesia apakah disanksi atau tidak. Tapi, kami yakin Indonesia akan dikenai hukuman mengingat konflik sepakbola tak kunjung selesai,” ungkap Sarman.

Jika Indonesia dijatuhi hukuman, pihaknya berharap sanksi yang diterima Indonesia tidak terlalu lama. Mengacu pada Brunei Darussalam dan Bosnia, kedua negara itu bisa lolos setelah mengganti nama federasi. “Kebetulan, nama federasi kami bukan PSSI maupun KPSI. Federasi ini milik rakyat, milik masyarakat Indonesia,” tegas Sarman.@Noviar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar