BAB III
ANALISA
SISTEM BERJALAN
3.1 Umum
PT. Catur Putra Jaya, tumbuh dari sebuah entitas bisnis kecil
yang didirikan di Bekasi oleh
Bpk. I Made Wija pada tahun 2003 yang bergerak di bidang otomotif.
Entitas itu menjalankan bisnis
penjualan, perawatan, dan suku cadang sepeda motor Honda di wilayah Jawa Barat khususnya Bekasi. Dengan
kemampuan dan wawasan keteknikan dan manajemen yang dimiliki serta pengalaman
yang diperoleh selama ini.
PT. CATUR PUTRA JAYA seperti halnya perusahaan manapun yang bergerak di
bidang apapun membutuhkan karyawan atau pegawai untuk membantu mengelola dan
menjalankan usahanya dan juga untuk melayani jasa kosultan dengan baik, dengan
syarat karyawan atau pegawai mengharapkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukan dan jabatan yang dipegangnya.
Dari tahun ke tahun, bisnis
main dealership ini terus berkembang, sehingga pada tahun 2005, Bpk. I Made Wija memutuskan untuk menambah jaringan perusahaan
dengan mendirikan kantor cabang di kota Depok, serta lebih melibatkan para profesional untuk mengelola perusahaan.
Praktek manajemen modern serta teknologi semakin dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses. Sumber daya manusia juga
terus-menerus dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya. Fasilitas dan infrastruktur
pendukungpun terus dilengkapi dan diperkuat agar perusahaan semakin kompetitif
untuk dapat memenangkan kompetisi dalam dunia otomotif.
Seiring dengan semakin besarnya minat masyarakat akan kebutuhan kendaraan
roda dua, maka didirikanlah kantor cabang baru di wilayah bogor yang diberi
nama PT. Catur Putra Jaya Bogor. Berkat
kerja keras dan upaya untuk terus-menerus menjaga reputasinya, pada tahun yang
sama pula PT.Daya Adira Mustika memberikan
kepercayaan kepada PT. Catur Putra Jaya untuk menjadi dealer satelit untuk wilayah Jawa Barat khususnya
Depok dan Bogor.
Guna melakukan inovasi baru, Pimpinan PT. Catur Putra Jaya
Pada tahun 2007 mendirikan kembali kantor cabang di wilayah cileungsi, dengan
nama Bengkel Plus. Bengkel Plus. Berbeda dengan bengkel-bengkel yang sudah ada
sebelumnya, Bengkel Plus tidak berada dibawah naungan lisensi Astra Honda Motor
atau dengan kata lain, Bengkel Plus bukanlah Bengkel resmi atau biasa disebut
AHASS (Astra Honda Authorized Service Station). Walaupun demikian, sumber daya manusia yg ada sudah teruji
kualitas dan berkompeten dibidangnya.
Dengan adanya
komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan
ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini bidang-bidang yang
dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dalam penulisan ini penulis akan mencoba merancang
analisis dengan menggunakan metode obervasi sebagai alat bantu untuk
mempermudah pengolahan data. Oleh karena itu, penulis menentukan judul laporan
KKP yaitu, ”ANALISA SISTEM PELAYANAN
TERPADU PADA PT. CATUR PUTRA JAYA”.
3.2 Tinjauan Perusahaan
PT CATUR PUTRA JAYA Bekasi merupakan tempat servis motor Honda
yang bergerak di bidang otomotif. PT
CATUR PUTRA JAYA memiliki entitas menjalankan
bisnis penjualan, perawatan, dan suku cadang sepeda motor Honda di wilayah Jawa Barat
khususnya Bekasi.
3.2.1
Sejarah Perusahaan
PT. Catur Putra Jaya, tumbuh dari sebuah entitas bisnis kecil yang
didirikan di Bekasi oleh Bpk.
I Made Wija pada tahun 2003 yang bergerak di bidang otomotif.
Entitas itu menjalankan bisnis
penjualan, perawatan, dan suku cadang sepeda motor Honda di wilayah Jawa Barat khususnya Bekasi. Dengan
kemampuan dan wawasan keteknikan dan manajemen yang dimiliki serta pengalaman
yang diperoleh selama ini.
PT. CATUR PUTRA
JAYA seperti halnya perusahaan manapun yang bergerak di bidang apapun
membutuhkan karyawan atau pegawai untuk membantu mengelola dan menjalankan
usahanya dan juga untuk melayani jasa kosultan dengan baik, dengan syarat
karyawan atau pegawai mengharapkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan dan jabatan yang dipegangnya.
Dari tahun ke tahun, bisnis main dealership ini
terus berkembang, sehingga pada tahun 2005, Bpk. I Made Wija memutuskan
untuk menambah jaringan perusahaan dengan mendirikan kantor cabang di
kota Depok, serta lebih melibatkan
para profesional untuk mengelola perusahaan. Praktek manajemen modern serta
teknologi semakin dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proses. Sumber daya manusia juga terus-menerus dibenahi dan ditingkatkan
kualitasnya. Fasilitas dan infrastruktur pendukungpun terus dilengkapi dan
diperkuat agar perusahaan semakin kompetitif untuk dapat memenangkan kompetisi
dalam dunia otomotif.
Seiring dengan
semakin besarnya minat masyarakat akan kebutuhan kendaraan roda dua, maka
didirikanlah kantor cabang baru di wilayah bogor yang diberi nama PT. Catur
Putra Jaya Bogor. Berkat kerja keras
dan upaya untuk terus-menerus menjaga reputasinya, pada tahun yang sama
pula PT.Daya Adira Mustika memberikan
kepercayaan kepada PT. Catur Putra Jaya untuk menjadi dealer satelit untuk wilayah Jawa Barat khususnya
Depok dan Bogor.
Guna melakukan inovasi baru,
Pimpinan PT. Catur Putra Jaya Pada tahun 2007 mendirikan kembali kantor cabang
di wilayah cileungsi, dengan nama Bengkel Plus. Bengkel Plus. Berbeda dengan
bengkel-bengkel yang sudah ada sebelumnya, Bengkel Plus tidak berada dibawah
naungan lisensi Astra Honda Motor atau dengan kata lain, Bengkel Plus bukanlah
Bengkel resmi atau biasa disebut AHASS (Astra Honda Authorized Service Station).
Walaupun demikian, sumber daya manusia
yg ada sudah teruji kualitas dan berkompeten dibidangnya.
Visi dan Misi PT CATUR PUTRA JAYA sebagai berikut :.
PT Catur Putra
Jaya memiliki beberapa visi dan misi yang menjadi dasar bagi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Visi yang ada mengambarkan bagaimana kondisi perusahaan
yang ingin dicapai. Sedangkan misi adalah tugas yang harus dilakukan untuk
mencapai suatu kondisi yang diinginkan oleh perusahaan, dalam rangka mencapai
visi dari perusahaan. Di bawah ini akan dipaparkan visi dan misi dari PT Catur
Putra Jaya yang diterapkan pada saat ini.
Visi :
Menjadi perusahaan otomotif yang memiliki 3 divisi utama
yaitu divisi
showroom, divisi workshop, dan divisi spare part di mana
masing-masing
divisi dibentuk untuk melayani konsumen dengan ramah,
cepat, dan tepat
karena “Komitmen Kami Bagi Kepuasan Anda”.
Misi :
1.
Membangun citra PT. Catur Putra Jaya sebagai
perusahaan yang melayani konsumen dalam
otomotif.
2.
Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap
pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan
pelanggan.
3.
Membangun sumber daya manusia dan melahirkan
pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan.
4. ` Memberikan
kepuasan kepada para pelanggan.
Lambang PT. CATUR
PUTRA JAYA
Gambar III.1 Lambang PT. CATUR PUTRA
JAYA
3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsinya
Pengertian umum dari struktur
organisasi yaitu bentuk susunan pembagian tugas dari entity untuk saling
membantu dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun gambaran struktur organisasi adalah sebagai
berikut :
- Struktur
Organisasi
Adapun struktur Organisasi
PT. CATUR PUTRA JAYA adalah
sebagai berikut:
Struktur Organisasi
Direktur Utama
Drs. I Made Wija
MBA
|
Manager Area
Drs. Ucok
Sitombul
|
Manager Keuangan
sugiyanto
|
Manager Finance
Benry Sitorus
|
P.I.C Cabang
I Nengah Suantara
|
SPV Marketing
Support
Diana Mardiana
|
SPV Finance
Yenni Marlina
|
Adm. Marketing
Support
Wahyu
|
Kepala bengkel
I Wayan Mertal
|
Gambar III.2 Struktur
Organisasi PT. CATUR PUTRA
JAYA
b. Fungsi Organisasi
Adapun fungsi organisasi yang sesuai dengan
struktur organisasi adalah :
1. Direktur Uatama
a. Menerima laporan yang penting – penting
saja seperti laporan penjualan barang, laporan keuangan.
2. Komisaris
a. Memberikan laporan kepada Direktur Utama
b. Mengawasi
jalannya organisasi baik dalam masalah penjualan, pembelian maupun masalah
pengadministrasian.
3.
Manager Keuangan
a. Memanage
bagian administrasi keuangan
b. Menerima
laporan pengeluaran dan pemasukan keuangan
4.
Manager
HRD
a. Mengawasi
kinerja karyawan
b. Menerima
laporan kehadiran karyawan, laporan merekrut karyawan baru.
5.
Manager
Finance
a. Bertanggung
jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga suku cadang yang murah dengan
kualitas yang baik
b. Mencari
dan menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan suku cadang tersebut.
c. Membuat
dan mengeluarkan order pembelian
kepada pemasok yang dipilih.
d. Membuat
surat pesanan suku cadang kendaraan kepada PT. SUN Motor
6.
Kepala Bengkel
a. Membuat
strategi dan kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan operasional
bengkel.
b. Membuat
keputusan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan bengkel
c. Membuat
perjanjian kontrak kerjasama servis dengan
konsumen pabrikan.
d. Melaporkan
unit masuk kendaraan selama satu periode tertentu kepada Dealer Suzuki SEM,
untuk memperoleh penilaian atas kinerja operasional
e. Melakukan
penilaian terhadap kinerja Mekanik
7.
Administrasi
Menerima laporan laporan
yang terjadi di front desk dan penjualan
8.
Front Desk
a.
Menyambut
konsumen yang datang ke bengkel dan mencatat WO(Work Order).
b.
Mencatat keluhan-keluhan yang ada pada sepeda
motor konsumen.
c.
Memberikan
informasi kepada konsumen mengenai harga servis dan harga barang.
d.
Mengawasi
spare part yang masuk dan yang
keluar.
e.
Membuat
laporan pembelian, laporan persediaan spare
part, dan melaporkannya ke manager.
f.
Mengawasi
sisa spare part yang ada dan
segera melakukan penyetokan sehingga tidak terjadi kekosongan barang.
9.
Mekanik
a.
Merawat
dan memperbaiki sepeda motor konsumen yang masuk ke bengkel.
b.
Memberikan
kualitas terbaik dalam melakukan service
motor.
c.
Memberikan
penjelasan kepada konsumen tentang kerusakan kerusakan yang terjadi pada sepeda
motor konsumen.
10. Kordinator marketing
a.
Mengatur
penjualan.
b. Mengatur jenis – jenis kendaraan dan membuat
surat kendaraan.
11. Penjualan
a. Menawarkan motor pada konsumen.
b.
Bertanggung
jawab atas motor yang dijual.
3.3. Prosedur Sistem Berjalan
a.
Prosedur
Pendaftaran Pelayanan Bengkel
Konsumen yang akan melakukan perbaikan dan
penggantian suku cadang harus terlebih dahulu mendaftar pada bagian frontdesk
bengkel dengan mengisi form service dan form penggantian suku cadang . Kemudian petugas frontdesk bengkel akan
mencatat form service pada arsip service sedangkan form penggantian suku cadang
nantinya akan di berikan pada bagian administrator gudang bengkel. Kemudian
petugas frontdesk bengkel mencetak Work Order pengerjaan service yang kemudian diberikan kepada mekanik bengkel.
b. Procedure Pengambilan Suku Cadang
Apabila ada penggantian suku cadang
yang dilakukan oleh pihak konsumen, maka
petugas frontdesk akan melampirkan form penggantian suku cadang kepada pihak
administrator gudang. Kemudian pihak
administrator gudang akan mengecek ketersediaan suku cadang pada arsip suku
cadang. Apabila suku cadang yang diinginkan tersedia maka pihak administrator
gudang akan memberikan suku cadang yang diinginkan kepada petugas frontdesk dan
petugas frontdesk mencatat pengambilan suku cadang pada arsip pengambilan suku
cadang lalu petugas frontdesk memberikan suku cadang kepada petugas mekanik
bengkel, apabila suku cadang yang di inginkan tidak ada maka pihak
administrator gudang akan memberikan konfirmasi kepada petugas frontdesk yang
kemudian akan di teruskan kepada pihak konsumen.
c. Procedure Pengerjaan Service
Ketika petugas mekanik telah
menyelesaikan pengerjaan service maka Work Order yang telah di cek list akan di berikan
kembali kepada petugas frontdesk dan kemudian petugas frontdesk akan
menyimpannya pada arsip Work Order. Kemudian setelah konsumen melakukan
pembayaran petugas frontdesk akan mencetak invoice sebanyak 2 rangkap dimana
rangkap pertama akan di berikan kepada pihak konsumen kemudian rangkap ke-2 akan di simpan pada
arsip invoice.
d. Procedure Pembuatan Laporan
Petugas frontdesk setiap bulannya
akan membuat laporan service,laporan work order, laporan pengambilan suku
cadang,laporan pengeluaran suku cadang dan laporan invoice kepada manager
bengkel.
3.4. Diagram Alir Data ( DAD )
Sistem Berjalan
Diagram arus data adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang
menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data
mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.Walau nama diagram ini
menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya, penekanannya ada pada
proses.
Terdapat
dua bentuk DAD (diagram arus data), yaitu diagram arus data fisik (physical data flow diagram) dan diagram
arus data logika (logical data flow
diagram). Diagram arus data fisik lebih tepat digunakan
untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari diagram arus data fisik adalah
bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan
dimana), termasuk proses-proses manual.
Dengan menggunakan diagram arus data fisik, bagaimana proses sistem yang
ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem,
sehingga analisis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana
sistem tersebut bekerja. Sedangkan
diagram arus data logika lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang
akan diusulkan (sistem yang baru).
Diagram arus data logika tidak menekankan pada bagaimana sistem
diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan
sistem, yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang diusulkan belum tentu
diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari
beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu
tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan
menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan diagram arus data fisik.
Langkah langkah dalam pembuatan Diagram
alir Data menjadi tiga :
1. Diagram Konteks
Merupakan
diagram yang dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan
diproses atau dengan kata lain diagram penggambar yang menggambarkan sistem secara umum atau singkat dari keseluruhan
data.
2. Diagram Nol
Merupakan
diagram yang dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada
di dalam diagram konteks yang penjabarannya secara
lebih terinci.
3. Diagram
Detail
Merupakan diagram yang dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih
terperinci lagi dalam tahap yang ada pada diagram nol.
Gambar III.3 Diagram Konteks Sistem Berjalan
Gambar III.4 Diagram Nol Sistem Berjalan
3.5. Kamus
Data Sistem Berjalan
Kamus data sistem
berjalan merupakan penjelasan tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari sistem berjalan yang ada berupa aliran dokumen yang menghasilkannya.
Berikut ini akan dijelaskan kamus data dari dokumen sistem berjalan:
3.5.1. Kamus
Data Sistem Masukan
1. Nama Arus Data :
Formulir_Service
Alias :
-
Bentuk Data : Dokumen Cetak
Arus Data :
Konsumen – proses 1.0
Proses
1.0 – Arsip
Penjelasan : Untuk Pendokumentasian jasa service
Periode : Setiap terjadi transksi service
Volume : Rata-rata 1 pesanan penjualan per hari
Struktur
Data : Header +Isi
Header =
Nama_toko+Judul_Dokumen+
No_PO+Tanggal_PO+ Kode_WorkOrder+
Nama_Mekanik
Tgl
PO = Tgl + Bulan + Tahun
Isi =1{ Nama_Pelangga
+No_Telepon_Pelangga+Alamat_Pelanggan
+Model_Motor+Km Service+ }40
Keterangan : Judul_Proposal = nama_toko
3.5.2. Kamus Data Dokumen Keluaran
. Nama Arus Data : Invoice
Alias :
Invoice pembayaran
Bentuk Data : Dokumen Cetak
Arus Data :
Konsumen – proses 3.0
Proses
3.0 – Arsip
Penjelasan : Untuk pembayaran jasa service
Periode : Setiap terjadi transksi service
Volume : Rata-rata 1 pesanan penjualan per hari
Struktur
Data : Header +Isi+Footer
Header =
Nama_toko+Judul_Dokumen+
No_PO+Tanggal_PO+Nama_Pelanggan
+No_Telepon_Pelanggan+Alamat_Pelanggan
+Model_Motor+Km Service+Kode_WorkOrder+
Nama_Mekanik
Tgl
PO = Tgl + Bulan + Tahun
Isi
= 1{nama_brg + atribut
+ jumlah +
satuan+harga_satuan+harga_total}10
Footer =
Status_kirim+Petunjuk_balasan+*diisi oleh bagian frontdesk*
Keterangan : Judul_Proposal = nama_toko
1. Nama Arus Data : Work Order
Alias :
WO
Bentuk Data :
Dokumen Cetakan
Arus Data :
proses1.0 – Mekanik
Mekanik
– Proses3.0
Proses
3.0 - Arsip
Penjelasan :
Data Service
Periode : Setiap adanya
service motor
Volume : 3 lembar
Struktur Data :
Header + keterangan+Isi+pooter
Header
= Judul + Kop. Delaer +Nomor service
Keterangan
= No.langganan+No.polisi+Nama Pelanggan+Alamat pelanggan+tlp pelanggan+model+Tahun
pembuatan+No. Rangka +no. Mesin +KM +
Oli mesin + busi + Bahan Bakar + diterima Tgl + selesai tgl+ jam
Isi =Pergantian Suku Cadang +Jenis Service +1{Keluhan Konsumen}x4+Permintaan
Perbaikan +1{perbaikan yang di kerjakan}x10+ 1{Spare part yang di
ganti}x10+Tanda Tangan Pemilik+ Nama Mekanik.
Footer =
Pembawa Kendaraan Tidak Diperkenankan Menunggu di Ruang Perbaikan +Yang Membuat
+tanda tangan mekanik
2. Nama Arus Data : Data Pengambilan Suku Cadang
Alias :
-
Bentuk Data :
Dokumen Cetakan
Arus Data :
Proses2.0 - Arsip
Penjelasan :
Pembuatan arsip pengambilan suku cadang
Periode :
Setiap adanya penggantian suku cadang
Volume : 1 lembar
Struktur Data :
Header + Isi
Header =
Judul +Logo Dealer + Tanggal_Service +Nama _Konsumen + Alamat_Konsumen+ Model+No_Polisi
Isi =1 {Kode_Barang+Nama_Barang + atribut +
jumlah +
satuan+harga_satuan+harga_total}10
Footer = *diisi oleh bagian frontdesk*
3.
Nama Arus
Data : Data Suku Cadang
Alias : -
Bentuk Data : Dokumen Cetakan
Arus Data :
Adiministrator_Gudang –Arsip
Arsip –
Proses 4.0
Proses 4.0 – Manager_Bengkel
Penjelasan :
Sebagai data pembuatan laporan Bulanan
Periode :
Setiap 1 Bulan
Volume :
1 lembar
Struktur Data :
Header + Isi
Header = Judul
Isi
= 1{ tanggal +
Nomor_spare_part +nama_spare_part+data_keluar+ data_masuk+data_kosong+
jumlah}x40
3.6. Spesifikasi
Sistem Berjalan
Spesifikasi sistem berjalan ini terdiri
dari dua dokumen yaitu dokumen masukan dan dokumen keluaran.
3.6.1. Spesifikasi
Bentuk Dokumen Masukan
Pada sistem berjalan saat ini di PT. Catur Putra Jaya- Bengkel Plus menggunakan
dokumen masukan sebanyak 2 dokumen antara lain :
a. Nama Dokumen : Buku servis
Fungsi :
Untuk pembuatan dan analisa service
Sumber :
konsumen
Tujuan :
Front Desk
Frekuensi :
Setiap setiap melakukan service
Media :
buku
Bentuk :
Lampiran A-1
. Nama Dokumen :
Form_Service
Fungsi :
Untuk Dokumen Service
Tujuan :
Front Desk
Frekuensi :
Setiap setiap melakukan service
Media :
buku
Bentuk :
Lampiran A-2
3.6.2. Spesifikasi
Bentuk Dokumen Keluaran
Adapun dokumen keluaran yang dihasilkan
adalah sebagai berikut sebanyak 6 dokumen :
1.
Nama Dokumen : Invoice
Fungsi : Untuk
pembayaran jasa service
Sumber :
Front Desk
Tujuan : konsumen
Frekuensi :
Setiap transaksi pembayaran service
Media :
Kertas Cetakan
Bentuk :
Lampiran B-1
2. Nama Dokumen :
WO/work Order
Fungsi : Untuk mencatat
keluhan konsumen dan data servis
Sumber :
Font Desk
Tujuan :
Mekanik
Frekuensi :
Setiap setiap service
Media :
Kertas Cetakan
Bentuk :
Lampiran B-5
2. Nama
Dokumen : Data
Pengambilan Suku Cadang
Fungsi : Untuk Laporan
Bulanan
Sumber :
Front Desk
Tujuan :
Manager
Frekuensi :
Setiap Setiap Bulan
Media :
Kertas Cetakan
Bentuk :
Lampiran B2
3.
Nama Dokumen :
Data Work Order
Fungsi : Untuk arsip
Work Order
Sumber :
Front Desk
Tujuan :
Manager
Frekuensi :
Setiap Bulan
Media :
Kertas Cetakan
Bentuk :
Lampiran B-3
4. Nama Dokumen : Data Suku Cadang
Fungsi :
Melaporkan Data Suku Cadang
Sumber :
Font desk
Tujuan :
Manager bengkel
Frekuensi :
Setiap Bulan
Media :
Kertas Cetakan
Bentuk :
Lampiran B-6
3.7. Permasalahan
Setelah mempelajari dan
mengamati hasil riset yang telah penulis lakukan pada Dealer Suzuki SEM Motor
Depok terutama bagian servis motor dan
penggantian spare part ternyata sistem tersebut tidak lepas dari masalah –
masalah yang sering dihadapi. Ternyata pengolahan dan pencatatan datanya selama
ini masih dilakukan secara manual sehingga banyak mengalami kendala yaitu
proses sistem service dan pergantian spare part yang lama dikarenakan banyaknya
data yang dan kemungkinan hilangnya dokumen diakibatkan dokumen yang disimpan
kurang rapi.
Melihat keadaan ini tentu
kiranya peran suatu sistem pengolahan data yang lebih baik sangatlah
diperlukan. Pengolahan data dengan komputer diharapkan dapat membantu
permasalahan tersebut karena keuntungan dari pengolahan data menggunakan
komputer akan mempercepat proses pencatatan, juga menyimpan data akan lebih
baik karena jika ada kesalahan tidak perlu mengulang secara keseluruhan cukup
dengan mengedit saja.
3.8 Alternatif Pemecahan Masalah
Karena permasalahan yang telah
penulis bahas, maka penulis mengusulkan penggunaan alat Bantu yang dapat
mempercepat, mempermudah, dan juga menjamin keamanan data yang telah diterima
oleh Petugas Pelayanan yaitu komputer atau disebut komputerisasi sistem.